Ini adalah contoh bagaimana membuat laporan pratikum kimia yang membahas tentang ''Mengukur Titik beku suatu larutan''...
^^^silahkan membaca^^^
LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
I.
JUDUL
PRAKTIKUM : Mengukur titik beku suatu larutan
II.
TUJUAN
PRAKTIKUM
·
Mengukur titik beku beberapa
larutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
III.
DASAR
TEORI
Apabila suatu zat dilarutkan dalam suatu pelarut,
maka sifat larutan itu berbeda dari sifat pelarut murni. Contohnya, larutan urea
yang berbeda sifat dengan air murni biasa. Sifat-sifat larutan yang ada,
seperti rasa, warna, pH, dan kekentalan bergantung pada jenis dan konsentrasi
zat yang terlarut. Pengaruh jenis zat ya ng terlarut kecil sekali sejauh zat
yang terlarut itu tergolong nonelektrolit dan tidak mudah menguap. Sedangkan
sifat-sifat yang tiak bergantung pada jenis zat yang terlarut tetapi hanya pada
konsentrasi partikelnya disebut dengan sifat-sifat koligatif suatu larutan.
Sifat koligatif larutan adalah sifat fisis larutan
yang hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung
dari jenis zat terlarut. Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh
konsentrasi larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat koligatif itu
sendiri. Jumlah partikel dalam larutan elektrolit tidak sama dengan jumlah
larutan non elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama.
Pada larutan nonelektrolit seperti gula,
sifat-sifat koligatif berbanding lurus dengan molalitas larutan menurut hukum
Raoult dan Henry. Larutan elektrolit memperlihatkan penurunan titik beku lebih
besar. Dalam larutan elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga molalitas
pertikel menjadi bertambah. Meskipun jumlah partikel dalam larutan elektrolit
bertambah besar, tetapi perubahan sifat-sifat koligatif larutan tidak sebanding
dengan perhitunagn jumlah partikel. Hal ini disebabkan terjadinya gaya tarik
menaik antarionik. Ion-ion yang bermuatan positif tidak sepenuhnya merupakan
satuan-satuan bebas. Setiap ion positif dari larutan akan dikelilingi oleh ion
negatif, begitu pula sebaliknya.
Sifat koligatif adalah sifat yang
disebabkan oleh kebersamaan jumlah partikel dan bukan ukurannya. Zat terlarut
mempengaruhi sifat larutan dan besar pengaruh itu bergantung pada jumlah
partikel. Sifat koligatif larutan dapat digunakan untuk menentukan berat
molekul dari zat terlarut. Penurunan titik beku dari suatu larutan,Tf
berbanding lurus dengan konsentrasi molal (m) dari suatu larutan. Setiap
pelarut mempunyai konstanta tertentu yang
Besarnya penurunan tiitk beku larutan begantung
pada konsentrasi zat terlarut. Semakin berat larutan, maka semakin rendah titk
bekunya dan perubahannya hampir sebanding dengan perubahan konsentrasi.
Penurunan titik beku juga bergantung pada jumlah pertikel zat terlarut dalam
larutan.
IV.
ALAT DAN
BAHAN
A.
Alat
1.
Neraca
2.
Tabung reaksi
3.
Sendok
4.
Pengaduk
5.
Gelas kimia
6.
Pipet
7.
Thermometer
8.
Rak tabung reaksi
B.
Bahan
1.
Air suling
2.
Butiran es batu
3.
Urea 1 m & 2 m
4.
Nacl 1 m & 2 m
5.
Garam
V.
CARA
KERJA
1.
Masukkan butiran-butiran es batu
dalam gelas kimia plastic sampai kira-kira ¾ nya. Tambahkan + 4 sendok
makan garam dapur. Aduk campuran ini dengan sendok. Campuran ini adalah
campuran pendingin.
2.
Isi tabung reaksi dengan air
suling sebanyak 5 ml menggunakan pipet. Masukkan tabung ke dalam gelas kimia
berisi campuran pendinginan sambil mengaduk campuran pendingin sampai air atau
larutan dalam tabung reaksi membeku seluruhnya.
3.
Keluarkan tabung reaksi dari
campuran pendingin. Saat larutan mulai meleleh masukkan thermometer. Bacalah
thermometer saat garis penunjuk pada thermometer dalam keaadaan konstan lalu catat suhu yang
ditunjukkan oleh thermometer pada air (pelarut).
VI.
DATA
PENGAMATAN
Grafik hasil pengamatan kelompok kami
VII
PEMBAHASAN
Larutan mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari pelarutnya. Salah satu
sifat penting dari suatu larutan adalah penurunan titik beku. Titik beku adalah
temperatur tetap dimana suatu zat tepat mengalami perubahan wujud dari cair ke
padat. Setiap zat yang mengalami pembekuan memiliki tekanan 1 atm. Keberadaan
partikel-partikel zat pelarut mengalami proses pengaturan molekul-molekul dalam
pembentukan susunan kristal padat, sehingga diperlukan suhu yang lebih rendah
untuk mencapai susunan kristal padat dari fasa cairnya. Hal ini lah yang
menyebabkan terjadinya penurunan titik beku suatu larutan yang keadaannya
ditambahkan zat terlarut. Faktor- faktor yang mempengaruhi kelarutan
diantaranya tekanan, temperatur, dan luas penampang. Semakain tinggi tekanan
dan temperatur maka semakin cepat suatu larutan untuk bereaksi. Sebaliknya,
semakin kecil luas permukaan zat terlarut, maka semakin cepat bereaksi. Pada
percobaan kali ini yang dimaksud dengan pelarut itu air suling atau aquades,
sedangkan urea dan NaCl pada percobaan tersebut sebagai zat terlarut. Pada
penggunaan alat dan bahan diutamakan untuk berhati-hati. Ketika termometer
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, usahakan agar termometer tidak menyetuh
dinding tabung karena akan membuat termometer jadi tidak stabil sehingga
mempengaruhi temperatur penurunan titik beku larutan yang di uji. Dan sebelum
penghitungan suhu, termometer harus dalam temperatur yang stabil.
Es, garam , urea dan NaCl merupakan bahan yang digunakan pada percobaan mengenai penurunan titik beku melalui penentuan molalitas. Garam dapur yang digunakkan tersebut sebagai campuran es yang dimaksudkan untuk menghambat proses pencairan es, sehingga dapat membantu kita dalam melakukan penganalisisan terhadap titik beku laruatan yang di uji tersebut.
Dalam penggunaan garam dapur, massa garam yang digunakakn jangan terlalu banyak dan juga jangan terlalu sedikit, sebab akan mempengaruhi proses penurunann titik beku dan hasil yang didapat kemungkinan kurang akurat. Namun apabila garam yag digunakaan terlalu sedikit, penurunan titik beku tidak mencapai suhu yang akurat, dan pada larutan gula yang di uji , pembentukkan kristal yang terjaadi tidak sempurna. Oleh karena itu para pratikum di tuntut ketelitian dan keterampulannya dalalam melakukan percobaan tersebut.
Perubahan titik beku pada larutan dipengaruhi oleh faktor yang mempengaruhi perubahan suhu baik dari sisitem ataupun dari lingkuangan. Dari data hasil pengamtan yang telah didapat, masing-masing ada tiga larutan yang di uji memiliki titik beku konstant yang berbeda-beda.
Es, garam , urea dan NaCl merupakan bahan yang digunakan pada percobaan mengenai penurunan titik beku melalui penentuan molalitas. Garam dapur yang digunakkan tersebut sebagai campuran es yang dimaksudkan untuk menghambat proses pencairan es, sehingga dapat membantu kita dalam melakukan penganalisisan terhadap titik beku laruatan yang di uji tersebut.
Dalam penggunaan garam dapur, massa garam yang digunakakn jangan terlalu banyak dan juga jangan terlalu sedikit, sebab akan mempengaruhi proses penurunann titik beku dan hasil yang didapat kemungkinan kurang akurat. Namun apabila garam yag digunakaan terlalu sedikit, penurunan titik beku tidak mencapai suhu yang akurat, dan pada larutan gula yang di uji , pembentukkan kristal yang terjaadi tidak sempurna. Oleh karena itu para pratikum di tuntut ketelitian dan keterampulannya dalalam melakukan percobaan tersebut.
Perubahan titik beku pada larutan dipengaruhi oleh faktor yang mempengaruhi perubahan suhu baik dari sisitem ataupun dari lingkuangan. Dari data hasil pengamtan yang telah didapat, masing-masing ada tiga larutan yang di uji memiliki titik beku konstant yang berbeda-beda.
Dalam penurunan titik beku berlaku ketentuan
sebagai berikut :
a.
Suatu pelarut jika ditambahkan zat terlarut, maka titik bekunya akan turun.
b.
Titik beku larutan elektrolit lebih rendah dibanding larutan non-elektrolit
c.
∆Tf ( penurunan titik beku) = titik beku pelarut murni – titik beku
larutan).
VIII.
JAWABAN
PERTANYAAN
Pertanyaan :
1.
Bagaimana titik beku
masing-masing larutan, dibandingkan dengan titik beku pelarut?
2.
Bagaimana pengaruh molalitas Urea
dan NaCl terhadap :
a.
Titik beku larutan?
b.
Penurunan titik beku larutan?
3.
Pada molalitas yang sama,
bagaimana pengaruh NaCl (zat elektrolit) dibandingkan dengan urea (zat non
elektrolit), terhadap penurunan titik beku larutan ?
4.
Bagaimana hubungan penurunan
titik beku larutan dengan konsentrasi?
5.
Apa fungsi penambahan garam pada
es batu?
Jawaban :
1.
Titik beku masing-masing larutan
yang telah kami uji coba, semuanya lebih rendah dibandingkan dengan titik beku
pelarut.
2.
a. semakin besar molalitasnya maka titik bekunya
semakin rendah
3.
Penurunan titik beku larutan NaCl
(elektrolit) lebih tinggi dibandingkan dengan larutan (NH2)2CO (non-elektrolit). Sebab zat elektrolit terurai
menjadi ion-ion sehingga jumlah partikelnya lebih banyak dibanding zat
non-elektrolit
4.
Besarnya penurunan titik beku
sebanding dengan konsentrasi molal (m), jadi apabila konsentrasinya besar maka
harga penurunan titik bekunya besar juga.
5.
Garam dapur yang digunakkan tersebut sebagai campuran es yang
dimaksudkan untuk menghambat proses pencairan es, sehingga dapat membantu kita
dalam melakukan penganalisisan terhadap titik beku laruatan yang di uji
tersebut.
IX.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang kami
lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi titik
beku dan penurunan titik beku ialah jumlah konsentrasi molal dan sifat larutan
(elektrolit dan non-elektrolit). Dan garam dapur disini berfungsi
sebagai stabilisator suhu es dikarenakan garam dapur dapat menghambat proses
pencairan es.
0 komentar:
Posting Komentar